(sources video: channel youtube accuquote)
Izin share link youtobe dari accuquote tentang : "mengapa orang kaya membeli banyak asuransi jiwa"
Judul tersebut sekaligus menjadi pertanyaan menarik? meski Orang kaya tersebut tidak membutuhkan asuransi jiwa mereka tetap membelinya seiring pertambahan aset & incomenya, mengapa?
jawabannya adalah sebagai berikut:
✅ Orang kaya biasanya pandai dalam berhitung mereka harus memastikan polis-polis asuransi jiwa tetap aktif sampai dengan mereka wafat.
✅ Saat wafat mereka memastikan nilai uang pertanggungan berbanding premi nilainya lebih tinggi bahkan lebih tinggi dari instumen tabungan, investasi yang konservatif yang sudah mereka miliki, jadi asuransi jiwa dapat mengalahkan investasi beresiko tanpa resiko.
✅ Bagi mereka asuransi merupakan jenis aset yang harus dimiliki.
FAKTA dari para perencana investasi & keuangan didunia ini adalah DIVERSIFIKASI ASET ( jangan simpan telur dalam 1 keranjang )
kita saat ini mungkin memiliki beberapa jenis saham tidak hanya 1 saham saja ditambah obligasi, beberapa property, logam mulia (lm), komoditi berharga & uang cash dimana kalau semuanya dikelola dengan baik plus diberikan waktu yang tepat secara teori akan memberikan kinerja yang bagus.
Akan tetapi, bagaimana kalau kita wafat lebih cepat ditengah rencana & target yang sudah dirancang?
Sudah pasti tidak ada seorangnyapun berharap demikian & tidak ada yang mau memikirkan hal tersebut terjadi tapi faktanya itu bisa saja terjadi pada semua orang.
Waktu adalah komponen utama dalam kesuksesan setiap rencana keuangan, investasi butuh waktu, sering kali kita memiliki emas untuk antisipasi kemungkinan penurunan mata uang / devaluasi yang belum tentu terjadi hal tersebut.
Namun, resiko wafat pasti terjadi & menjadi resiko bagi portofolio yang kita miliki juga bagi rencana kita untuk keluarga tercinta.
Apabila wafat diusia muda ( tidak ada jenis aset yang dapat menyaingi asuransi jiwa ) bisa kalahkan semua jenis investasi aman sekalipun.
Asuransi jiwa tidak membutuhkan waktu untuk berkembang sementara investasi lain perlu waktu untuk berkembang (ini bagian terbaik dari asuransi yang disebut DIVERSIFIKASI WAKTU)
Sebagai contoh seseorang masuk asuransi jiwa usia 55 tahun dengan nilai pertanggungan $ 1 juta ( Rp 14 miliar) premi per tahun $ 10,000 (Rp 140 juta / tahun).
Jadi sangat tidak mungkin memahami skenario bahwa kita akan Hidup Terlalu Lama (HTL) & merubah hal ini jadi keputusan buruk.
Pertanyaannya adalah:
Apakah kita harus mempertimbangkan mengambil sedikit saja dari portofolio kita & mendiversifikasikannya ke asuransi jiwa sehingga menjadi sebuah kelas aset?
semua kembali kepada kita semuanya akan tetapi saya sendiri sudah melakukannya, bagaimana dengan sahabat hati semuanya?
terima kasih atas perhatian & kerjasamanya
info lebih lanjut bisa hubungi saya Oke Iman Juansyah (hp/wa/tg +62816963646) / email:okejuansyah777@gmail.com
info lebih detail klik:
https://okejuansyah.blogspot.
joint channel telegram klik:
https://t.me/okejuansyah777
NOTES:
mumpung sekarang banyak waktu dirumah yuks dicek, review & update program *SIP ( Saving / Tabungan, Investasi & Proteksinya )* yang sudah berjalan saat ini apakah sudah ideal atau belum? & solusi tuntasnya saya siap mendampingi secara online ( chats, email, vc & meeting online ) maupun offline.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar